Testimoni, Bedah Buku dan Seminar tentang Panasonic Gobel: Falsafah Pancasila, Industrialisasi Nasional, Kewirausahaan & Inovasi Teknologi
Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar sebuah acara hybrid bertema Testimoni, Bedah Buku dan Seminar: Panasonic Gobel – Falsafah Pancasila, Industrialisasi Nasional, Kewirausahaan dan Inovasi Teknologi, pada Selasa, 17 Juni 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater, lantai 2 Gedung FST, dan dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, akademisi, serta pelaku industri dari dalam maupun luar negeri.
Sejumlah narasumber utama dalam acara ini antara lain Dr. (H.C.) Rachmat Gobel (Wakil Ketua DPR RI dan penerus Gobel Group), Dr. Sandiaga Salahuddin Uno (Menteri Pariwisata RI 2019–2024), Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, Dipl.-Ing., MBA (Ketua Umum PII), Prof. JM. Muslimin, MA., Ph.D. (Guru Besar Ilmu Politik Hukum Islam UIN Jakarta), Prof. Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra (Guru Besar Sistem Informasi Manajemen UIN Jakarta), Husni Teja Sukmana, S.T., M.Sc., Ph.D. (Dekan FST UIN Jakarta), serta penulis buku, Nashihin Masha.
Dalam sambutannya, Rachmat Gobel menekankan pentingnya pembangunan industri nasional yang berakar pada nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, industri bukan hanya soal profit, tetapi menyangkut pembangunan karakter dan martabat bangsa. Ia menyampaikan filosofi Gobel Group yang diibaratkan seperti air yang mengalir—setiap inovasi dan produk harus membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, Dekan FST, Husni Teja Sukmana, menyatakan bahwa acara ini menjadi titik awal untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri. Ia menegaskan pentingnya sinergi dalam riset dan pengembangan teknologi sebagai upaya bersama dalam mendorong kemajuan bangsa.
Nashihin Masha dalam presentasinya menguraikan bagaimana prinsip-prinsip Pancasila diterapkan oleh Thayeb M. Gobel dalam membangun Panasonic Gobel Group. Ia menjelaskan tujuh prinsip dasar perusahaan yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila, mulai dari pengabdian pada negara, integritas, hingga semangat inovasi dan rasa syukur.
Prof. Syopiansyah juga menyoroti implementasi nilai-nilai kebangsaan dalam korporasi Gobel melalui prinsip silih asih, silih asah, dan silih asuh. Ia menambahkan bahwa upaya transfer teknologi dan pengurangan ketergantungan impor merupakan bukti nyata dari semangat kemandirian nasional yang digaungkan oleh pendiri perusahaan tersebut.
Prof. JM Muslimin menegaskan bahwa ekonomi seharusnya dibangun atas dasar nilai dan arah yang jelas, bukan semata-mata angka. Menurutnya, Pancasila berfungsi sebagai fondasi etika dan filosofi dalam membangun industri nasional yang bermartabat dan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi forum strategis yang menjembatani dunia pendidikan tinggi, industri, dan kebijakan publik. Dengan landasan ideologis yang kuat pada nilai-nilai Pancasila, acara ini menempatkan mahasiswa, akademisi, dan pelaku industri sebagai aktor kunci dalam mendorong transformasi ekonomi nasional menuju masa depan yang mandiri dan berdaya saing.